Suka Pedas? Inilah 3 Cabai Terpedas di Dunia

Suka Pedas? Inilah 3 Cabai Terpedas di Dunia

Cabai sudah biasa menjadi pelengkap dalam berbagai kuliner, termasuk kuliner Indonesia. Bagi sebagian orang, menikmati hidangan makanan takkan lengkap bila tak ada cita rasa pedas dari cabai. Berikut ini 3 jenis cabai yang dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia berdasarkan Guinness World Records :

  1. Pepper X
    Cabai yang satu ini, menduduki peringkat pertama sebagai cabai paling pedas di dunia. Mengutip First-We-Feast dari Daily-Meal, Cabai Pepper X mempunyai tingkat kepedasan yang bisa mencapai 3,18 juta SHU (Scoville Heat Unit).
    Ed Currie adalah orang yang berperan besar dalam tindakan rekayasa genetika hingga menghasilkan Cabai Pepper X ini. Tingkat kepedasan cabai ini menjadikan Pepper X tergolong berbahaya apabila dikonsumsi.
    Tidak dipungkiri makan cabai dengan tingkat pedas luar biasa dapat berdampak negatif bagi kesehatan, terutama organ pencernaan termasuk kerongkongan dan paru-paru.
    Cabai ini sebenarnya memang disarankan untuk tidak dimakan. Akan tetapi, Ed Currie memproduksi saus pedas yang dikemas dalam botol. Yang mana dalam saus tersebut diberi sedikit Pepper X sebagai salah satu komposisinya. Ed Currie mengklaim bahwa saus pedasnya yang bernama Hot Ones, termasuk aman untuk dikonsumsi.
  2. Dragon’s Breath
    Peringkat kedua cabai terpedas di dunia hingga saat ini ‘dipegang’ oleh cabai Dragon’s Breath. Sebelum kehadiran Pepper X, cabai Dragon’s Breath sempat dinobatkan menjadi juaranya cabai terpedas di dunia.
    Mike Smith adalah orang di belakang terciptanya kepedasan Dragon’s Breath. Mike Smith adalah seorang petani buah-buahan yang berasal dari Wales. Mike Smith bekerjasama dengan para peneliti Nottingham Trent University untuk membuat Dragon’s Breath.
    Kala itu, Mike Smith tidak menyangka hasil kreasi tersebut ternyata menghasilkan pemecahan rekor tingkat kepedasan cabai. Awalnya, Dragon’s Breath ini diikutsertakan dalam sebuah acara pertanian berskala nasional tapi ternyata menembus skala dunia. Dan kini menempati posisi kedua sebagai cabai terpedas di dunia.
    Cabai Dragon’s Breath berukuran kecil. Akan tetapi, tingkat kepedasannya dapat mencapai 2,48 juta SHU (Scoville Heat Unit). Sama seperti Pepper X, Dragon’s Breath juga tidak disarankan untuk dikonsumsi, karena para ahli meyakini bahwa mengunyah lalu menelan 1 buah cabai Dragon’s Breath, orang yang melakukannya bisa mengalami syok anafilaktik (reaksi alergi tergolong berat) bahkan bisa mengancam nyawa.
    Gejala awalnya, penderita akan mual, muntah dan sakit di bagian perut. Ketika seseorang mengonsumsi cabai ini maka tubuhnya akan terasa seperti ‘terbakar’ dan saluran napas akan tertutup.
    Mike Smith yang membuat Dragon’s Breath mengatakan bahwa ia pun belum pernah memakan cabai ini. Smith hanya pernah meletakkan potongan kecil Dragon’s Breath di lidahnya selama 10 detik saja, kemudian Smith merasakan sensasi seperti terbakar dan tak tertahankan hingga ia memuntahkannya.
  3. Carolina Reaper
    Hingga saat ini cabai Carolina Reaper dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia urutan ketiga setelah Pepper X dan Dragon’s Breath. Cabai ini merupakan hasil dari persilangan hibrida dua jenis cabai yaitu antara Red Habanero dengan Ghost Pepper. Bhut Jolokia atau Ghost Pepper memiliki tingkat kepedasan mencapai 1,04 juta SHU (Scoville Heat Unit). Sedangkan Red Savina Habanero memiliki tingkat kepedasan mencapai 500 ribu SHU (Scoville Heat Unit).
    Ed Currie juga merupakan orang yang berada dibalik pengembangan cabai Carolina Reaper. Tahun 2017 lalu, dilakukan serangkaian tes oleh Winthrop University untuk mengetahui hasil penghitungan SHU Carolina Reaper, hasil yang didapatkan yakni tingkat kepedasan Carolina Reaper dapat mencapai 2,2 juta SHU (Scoville Heat Unit). Untuk membuat sebotol saus cabai dengan rasa pedas yang dahsyat hanya memerlukan 1 gram Carolina Reaper.